Sabtu, 28 Januari 2012

Cara Menanam Bibit Salak


         
Cara menanam bibit salak


          Bookmark
Tanaman salak merupakan salah satu komoditas buah-buahan tropis asli Indonesia. Habitat asli tanaman salak adalah hutan hujan tropis. Jadi, tidak salah jika di Indonesia, salak menjadi komoditas yang memiliki nilai investasi jangka panjang.
Salah satu yang perlu diperhatikan untuk memulai budi daya salak ini adalah cara penanaman bibit salak. Penanaman salak sebaiknya dilakukan pada musim kemarau, dengan catatan tersedia cukup air.
Tanaman salak yang ditanam pada musim kemarau memiliki resiko terserang hama dan penyakit yang lebih rendah dibandingkan tamanan yang ditanam pada musim hujan. Selain itu, sistem penakaran dan pertumbuhan salaknya juga lebih cepat.
Lantas, bagaimana dengan tata cara penanaman bibit salak ini?
Untuk bibit salak, mula-mula isilah lubang tanam dengan campuran media dan pupuk dasar hingga setengahnya. Selanjutnya, keranjang atau plastik pembungkus media bibit dilepaskan. Letakkan bibit tersebut di tengah lubang tanam, lalu timbun lagi dengan sisa media tanam hingga batas perakaran dan batang tanaman.
Setelah ditanam, siram bibit dengan air secukupnya sampai media basah. Namun, bila di daerah penanaman sedang terjadi pergantian musim dan banyak angin, sebaiknya dipasang bilah bambu untuk menopang tanaman salak supaya tidak roboh terkena angin dan hujan.
Tanaman salak yang baru ditanam membutuhkan perawatan rutin supaya tidak mati karena stres. Perawatan yang mutlak dilakukan adalah menjaga kelembapan media tanam. Bila penanaman dilakukan pada musim kemarau, siram tanaman secara rutin setiap pagi dan sore.
Tata cara penanaman bibit salak ini diungkapkan oleh Redaksi AgroMedia Pustaka dalam buku Budi Daya Salak. Dalam buku ini, Redaksi AgroMedia juga membahas mengenai persiapan lahan untuk berkebun salak, langkah-langkah mencangkok anakan salak, perawatan rutin dan pengendalian hama penyakit, serta penanaman dan perhitungan ekonomi budi daya salak.


PEMELIHARAAN TANAMAN BUDIDAYA TANAMAN SALAK

Sep.08, 2011 in Usaha Perkebunan
Setelah selesai ditanam, tanaman salak perlu dipelihara dengan benar dan teratur sehingga diperoleh produksi kebin yang baik dan produktif. Pemeliharaan ini dilakukan sampai berakhirnya masa produksi tanaman salak.

PENJARANGAN DAN PENYULAMAN TANAMAN SALAK

Untuk memperoleh buah yang berukuran besar, maka bila tandan sudah mulai rapat perlu dilakukan penjarangan. Biasanya penjarangan dilakukan pada bulan ke 4 atau ke 5.
Penyulaman dilakukan pada tanaman muda atau yang baru ditanam, tetapi mati atau pertumbuhannya kurang bagus atau kerdil, atau misalnya terlalu banyak tanaman betinanya. Untuk keperluan penyulaman kita perlu tanaman cadangan (biasanya perlu disediakan 10%) dari jumlah keseluruhan, yang seumur dengan tanaman lainnya. Awal musim hujan sangat tepat untuk melakukan penyulaman. Tanaman cadangan dipindahkan dengan cara putaran, yaitu mengikutsertakan sebagian tanah yang menutupi daerah perakarannya. Sewaktu membongkar tanaman, bagian pangkal serta tanahnya kita bungkus dengan plastik agar akar­-akar di bagian dalam terlindung dari kerusakan, dilakukan dengan hati-hati.

PENYIANGAN TANAMAN SALAK

Penyiangan adalah membuang dan membersihkan rumput-rumput atau tanaman pengganggu lainnya yang tumbuh di kebun salak. Tanaman pengganggu yang lazim di sebut gulma ini bila tidak diberantas akan menjadi pesaing bagi tanaman salak dalam memperebutkan unsur hara dan air.
Penyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 2 bulan setelah bibit ditanam, penyiangan berikutnya dilakukan tiap 3 bulan sekali sampai tanaman berumur setahun. Setelah itu penyiangan cukup dilakukan setiap 6 bulan sekali atau 2 kali dalam satu tahun, dilakukan pada awal dan akhir musim penghujan.

PEMBUBUNAN TANAMAN SALAK

Sambil melakukan penyiangan, dilakukan pula penggemburan dan pembumbunan tanah ke pokok tanaman salak. Hal ini dilakukan untuk menghemat ongkos kerja juga untuk efisiensi perawatan. Tanah yang digemburkan dicangkul membentuk gundukan atau bumbunan yang berfungsi untuk menguatkan akar dan batang tanaman salak pada tempatnya. Bumbunan jangan sampai merusak parit yang ada.

PEREMPALAN DAN PEMANGKASAN TANAMAN SALAK

Daun-daun yang sudah tua dan tidak bermanfaat harus dipangkas. Juga daun yang terlalu rimbun atau rusak diserang hama. Tunas-tunas yang terlalu banyak harus dijarangkan, terutama mendekati saat-saat tanaman berbuah (perempelan). Dengan pemangkasan, rumpun tanaman salak tidak terlalu rimbun sehingga kebun yang lembab serta pengap akibat sirkulasi udara yang kurang lancar diperbaiki. Pemangkasan juga membantu penyebaran makanan agar tidak hanya ke daun atau bagian vegetatif saja, melainkan juga ke bunga, buah atau bagian generatif secara seimbang.
Pemangkasan dilakukan setiap 2 bulan sekali, tetapi pada saat mendekati masa berbunga atau berbuah pemangkasan kita lakukan lebih sering, yaitu 1 bulan 1 kali.
Apabila dalam rumpun salak terdapat beberapa anakan, lakukanlah pengurangan anakan menjelang tanaman berbuah. Satu rumpun salak cukup kita sisakan 1 atau 2 anakan. Jumlah anakan maksimal 3-4 buah pada 1 rumpun. Bila lebih dari itu anakan akan mengganggu produktivitas tanaman.
Pemangkasan daun salak sebaiknya sampai pada pangkal pelepahnya. Jangan hanya memotong setengah atau sebagian daun, sebab bagian yang disisakan sebenarnya sudah tidak ada gunanya bagi tanaman.
Pemangkasan pada saat lewat panen harus tetap dilakukan. Alat pangkas sebaiknya menggunakan golok atau gergaji yang tajam. Pemangkasan yang dilaksanakan pada waktu dan cara yang tepat akan membantu tanaman tumbuh baik dan optimal.

PEMUPUKAN TANAMAN SALAK

Semua bahan yang diberikan pada tanaman dengan tujuan memberi tambahan unsur hara untuk memperbaiki pertumbuhan dan produksi tanaman disebut pupuk. Ada pupuk yang diberikan melalui daerah perakaran tanaman (pupuk akar). Pupuk yang diberikan dengan cara penyemprotan lewat daun tanaman (pupuk daun). Jenis pupuk ada 2 macam: pupuk organik dan anorganik. Pupuk organik adalah pupuk kandang, pupuk hijau, kompos, abu tanaman, tepung darah dan sebagainya. Pupuk anorganik adalah: Ure, TSP, Kcl, ZA, NPK Hidrasil, Gandasil, Super Fosfat, Bay folan, Green Zit, dan sebagainya. Pupuk organik yang sering diberikan ke tanaman salak adalah pupuk kandang.
Pemberian pupuk berdasarkan Umur tanaman salak :
  • 0-12 bulan (1 x sebulan): Pupuk kandang 1000, Urea 5 gram, TSP 5 gram, KCl 5 gram.
  • 12-24 bulan (1 x 2 bulan): Urea 10 gram, TSP 10 gram, KCl 10 gram.
  • 24-36 bulan (1 x 3 bulan): Urea 15 gram, TSP 15 gram, KCl 15 gram.
  • 36–dst (1 x 6 bulan): Urea 20 gram, TSP 20 gram, KCl 20 gram.

PENGAIRAN DAN PENYIRAMAN TANAMAN SALAK :

Air hujan adalah siraman alami bagi tanaman, tetapi sulit untuk mengatur air hujan agar sesuai dengan yang dibutuhkan tanaman. Air hujan sebagian besar akan hilang lewat penguapan, perkolasi dan aliran permukaan. Sebagian kecil saja yang tertahan di daerah perakaran, air yang tersisa ini sering tidak memenuhi kebutuhan tanaman. Dalam budidaya salak, selama pertumbuhan, kebutuhan akan air harus tercukupi, untuk itu kita perlu memberi air dengan waktu, cara dan jumlah yang sesuai.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar